Jendela Santri Part 1 | Cerpen Santri
JENDELA SANTRI PART 1 - Sesiang ini ihsan menerawang bayangan sampai menembus awan putih di balkon blok. Jika dia ditanya sedang membayangkan apa, maka suara sendunya menjawab bahwa kampung halamannya membayanginya. Ihsan sungguh tak benar-benar bisa melepaskan bagaimana saat-saat dia telanjang menceburkan diri ke kali atau bermandi peluh menyepak bola plastik yang sudah bocor disana-sini. Lidahnya mulai kangen dengan masakan mamak yang takkan mampu digantikan oleh nasi warteg sekalipun. Dia sungguh galau. Maklum, ini pengalaman pertamanya mondok - Kang Faruq, senior blok tahfidz, mendekati anak baru itu sambil membawa al-Quran lusuh terbitan Kudus. Bukan untuk menyapa anak baru itu. Siang cerah dengan angin sepoi ini sangat nikmat untuk memurajaah hafalannya yang banyak. Mulailah dia membuka lembaran yang sebagian kertasnya mau lepas. Lidahnya begitu licin melafalkan ayat-ayat suci itu saking seringnya dibaca. Lirih, cepat, namun begitu enak didengar. Meski pesona senio...